PRIA mungkin mulai merasa dikecilkan bila wanita mencoba menghiburnya atau membantunya memecahkan kesulitan. Ia merasa wanita tidak mempercayainya dalam menangani kesulitan-kesulitannya. Pria jadi merasa dikuasai, seolah-olah si wanita memperlakukannya sebagai anak kecil atau barangkali ia merasa wanita itu ingin mengubahnya. Apa pasal?

“Ini tidak berarti pria tidak membutuhkan cinta yang menyejukkan. Kaum wanita perlu memahami bahwa pria merasa lebih dihargai bila tidak disodori nasihat-nasihat yang tidak diminta dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitannya. Pria membutuhkan dukungan yang penuh cinta, tapi bukan dalam cara yang dipikirkan wanita. Menahan diri untuk tidak mengoreksi atau mencoba memperbaikinya dapat membesarkan hatinya. Memberikan nasihat juga dapat menghiburnya bila pria itu sendiri memintanya,” kata John Gray PhD lewat bukunya Men are from Mars Women are from Venus.



Gray menjelaskan bahwa pria mencari nasihat atau bantuan hanya setelah ia melakukan apa yang dapat dilakukannya sendiri. Bila ia menerima terlampau banyak bantuan atau terlampau cepat menerimanya, ia akan kehilangan rasa keperkasaan dan kekuatannya. Ia menjadi malas atau tidak aman. Secara naluri, kaum pria saling mendukung dengan tidak menawarkan nasihat atau bantuan, kecuali bila didekati dan diminta secara khusus.

Dalam mengatasi masalah, pria tahu ia terlebih dahulu harus maju sendiri sampai tahap tertentu. Kemudian bila memerlukan bantuan, ia dapat memintanya tanpa kehilangan keperkasaan, kemampuan, dan martabatnya. Menawarkan bantuan kepada pria pada saat yang keliru dapat dengan mudah dianggap sebagai hinaan. Bila wanita menyarankan agar suaminya mengikuti nasihat ahli tertentu, barangkali suaminya akan sakit hati.

“Saya ingat seorang wanita bertanya pada saya mengapa suaminya jadi begitu marah kepadanya. Wanita itu menjelaskan bahwa sebelum melakukan hubungan badan, ia meminta suaminya melihat kembali catatan-catatan dari kuliah yang saya berikan, mengenai rahasia melakukan hubungan badan yang menyenangkan. Wanita itu tidak menyadari bahwa ini merupakan hinaan besar bagi suaminya. Suaminya menghargai rekaman-rekaman itu, tapi ia tak ingin istrinya memberitahukan apa yang harus dilakukan dengan mengingatkannya untuk mengikuti nasihat saya. Suaminya ingin istrinya percaya bahwa ia tahu apa yang harus dilakukan!,” ungkap Gray yang membuka praktik terapi pribadi untuk pasangan suami istri ini.

Menurut Gray lewat bukunya, kaum pria ingin dipercaya, sementara kaum wanita ingin dicintai. Bila pria berkata kepada wanita, “Ada apa, sayang?” dengan wajah prihatin, si wanita merasa terhibur dengan perhatiannya. Bila wanita dengan cara yang sama berkata kepada pria, “Ada apa, sayang?”, si pria barangkali merasa terhina atau kalah. Ia merasa istrinya tidak mempercayainya untuk menyelesaikan segala sesuatunya.

“Sulit sekali bagi pria untuk membedakan empati dengan simpati. Ia benci dikasihani. Wanita mungkin berkata, “Aku menyesal telah melukai hatimu,”. Pria akan mengatakan, “Ah, tak apa-apa” dan menolak dukungannya. Sebaliknya, wanita senang mendengar pria berkata, “Aku minta maaf telah menyakiti hatimu.” Wanita jadi merasa si pria betul-betul mencintainya. Pria perlu menemukan cara untuk memperlihatkan cinta mereka, sementara wanita perlu menemukan cara untuk memperlihatkan rasa percaya,” tutup Gray.



Sumber: okezone.com

Post a Comment Blogger

Best regards,
orange.net
Bekasi (Harapan Baru I, Jl.Srikaya Raya)
jakarta (Kp.sumur, Gg.Sengon)
(021)91457534, (021)8848652
surat_orangenet@ymail.com
http://www.orangenet-on.blogspot.com
 
Top