Larutan Gula Cegah Bayi Menangis Saat Imunisasi

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwYcgCvqKyH34hETdkvxVPkdVsVUwSBK1nZxhjxa7JXzsvalV0pK347yrI9veIhKkd24sjzCQy2nRw0A8fPkkE5KbxUPRcuJ0jVxHQSGJdL0lFyjtAcsJtkeW6Nl4vW2ZCO39f_jHQyns/s1600/bayidalam.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471012886743589746" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwYcgCvqKyH34hETdkvxVPkdVsVUwSBK1nZxhjxa7JXzsvalV0pK347yrI9veIhKkd24sjzCQy2nRw0A8fPkkE5KbxUPRcuJ0jVxHQSGJdL0lFyjtAcsJtkeW6Nl4vW2ZCO39f_jHQyns/s200/bayidalam.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 200px;" /></a>Toronto, Saat diimunisasi, biasanya bayi akan menangis karena suntikan menyebabkan nyeri. Menurut sebuah penelitian, tangis si kecil bisa dikurangi dengan cara memberikan larutan gula.<br /><br />Dikutip dari BBC, Kamis (13/5/2010), penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Toronto menunjukkan beberapa tetes larutan gula bisa mengurangi jumlah bayi yang menangis hingga 20 persen saat disuntik. Selain itu, larutan tersebut dapat mengurangi lamanya bayi menangis hingga 10 persen.<br /><br />Kesimpulan ini berdasarkan data klinis dari 14 studi sebelumnya, yang mengamati 1.674 kali suntikan. Larutan gula yang digunakan memiliki kadar 30 persen, sedangkan usia bayi yang terlibat kurang dari 1 tahun.<br /><span class="fullpost"><br />Larutan yang terdiri dari sukrosa dan glukosa itu hanya diberikan dalam jumlah kecil, berkisar antara beberapa tetes hingga 1/2 sendok teh. Pemberian dilakukan melalui mulut, sebelum bayi disuntik serta sesudahnya.<br /><br />Adam Finn, profesor dari University of Britol mendukung penelitian tersebut. Menurutnya segala bentuk upaya untuk mengurangi rasa sakit saat imunisasi bisa diterima, karena bayi cenderung menolak untuk disuntik.<br /><br />"Saya mendukung bila ada penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Orang tua tentunya juga akan senang jika bayinya tidak menangis," kata Finn.<br /><br />Penelitian ini dipubliksaikan dalam jurnal <i>Archives of Disease in Childhood</i>.<br /><br /><i>Sumber: detikHealth</i></span>

Larutan Gula Cegah Bayi Menangis Saat Imunisasi

Toronto, Saat diimunisasi, biasanya bayi akan menangis karena suntikan menyebabkan nyeri. Menurut sebuah penelitian, tangis si kecil bisa di...

read more

10 Cara Sederhana Hindari Sakit

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjuKRgqkGMfCRlUpm2_ult6KQP-hcnJ1sfvklU4leVbxbYg_-db-9gVr3np8dmzG1CuTBplUxCC2gQUjf48n5-QZAHmx2xMkYeXxQ4W70qdeVdh7nRiYMz6IIRo7V9txgLAwq4VQ2-cTg/s1600/sakitdalam.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471011680235015682" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjuKRgqkGMfCRlUpm2_ult6KQP-hcnJ1sfvklU4leVbxbYg_-db-9gVr3np8dmzG1CuTBplUxCC2gQUjf48n5-QZAHmx2xMkYeXxQ4W70qdeVdh7nRiYMz6IIRo7V9txgLAwq4VQ2-cTg/s200/sakitdalam.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 200px;" /></a>Jakarta, Cuaca ekstrem dan tidak menentu seperti sekarang ini bisa membuat sistem pertahanan tubuh melemah. Dengan menjaga kebersihan, olahraga dan gizi yang cukup maka risiko tertular penyakit bisa ditekan.<br /><br />Sedapat mungkin menghindari sakit adalah pilihan yang bijak untuk saat ini mengingat ongkos berobat tidak murah. Caranya sangat sederhana, tidak butuh banyak biaya serta bisa dilakukan oleh siapa saja.<br /><br />Berikut ini adalah 10 tips agar tidak tertular penyakit, dikutip dari Askmen, Rabu (12/5/2010).<br /><span class="fullpost"><br /><strong>1. Istirahat yang cukup</strong><br />Kurang tidur sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental, termasuk berkurangnya sistem imun tubuh. Meski tidak ada penjelasan yang pasti tentang kaitannya dengan sistem imun, namun bisa dipastikan orang yang kurang tidur lebih mudah terserang penyakit. Karena itu jika punya keluhan kesehatan yang tidak jelas penyebabnya, cobalah perbaiki pola tidur.<br /><br /><strong>2. Bersihkan permukaan seluruh perabot</strong><br />Meskipun virus lebih banyak menular secara langsung dari orang ke orang, bukan tidak mungkin kontak tidak langsung melalui berbagai perabotan juga bisa menularkannya. Permukaan meja, keran air, gagang telepon dan pegangan pintu harus sering-sering dibersihkan karena sering bersentuhan dengan tangan. Beberapa virus dan kuman penyakit bisa bertahan hidup di sana selama beberapa jam, bahkan beberapa hari.<br /><br /><strong>3. Hindari 'party'' saat musim penyakit</strong><br />Bukan party namanya jika tidak ada alkohol, rokok dan mungkin obat-obat stimulansia. Bukan party juga namanya jika tidak bergadang sampai pagi. Padahal semuanya itu dapat melemahkan sistem imun, sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Jika sesekali ingin ikut party tanpa ada risiko tertular penyakit, pastikan tidak ada yang sedang flu di tempat tersebut.<br /><br /><strong>4. Jangan berbagi-pakai barang pribadi</strong><br />Ketika masih kecil, berbagi-pakai barang pribadi seperti gelas dan piring dengan sesama teman mempunyai nilai-nilai dan kebahagiaan tersendiri. Sekarang, singkirkan jauh-jauh pola pikir seperti anak kecil itu dan bersikaplah sedikit egois untuk barang-barang yang bersentuhan dengan mulut. Sikat gigi, rokok, makanan, dan minuman mudah menularkan kuman penyakit jika digunakan bersama-sama.<br /><br /><strong>5. Cukupi kebutuhan cairan</strong><br />Bukan hanya saat sakit, mengonsumsi air banyak-banyak juga perlu dilakukan saat sehat untuk mencegah sakit. Lebih dari 60 persen tubuh manusia terdiri dari air yang fungsinya antara lain mengantarkan nutrisi ke sel sekaligus melarutkan racun-racun dalam tubuh.<br /><br /><strong>6. Makanlah sayur dan buah-buahan yang berwarna warni</strong><br />Tanpa perlu disadari, setiap saat tubuh selalu memberikan perlawanan terhadap infeksi berbagai virus dan kuman penyakit. Agar fungsi sistem imun tetap terjaga, berikan cukup nutrisi berupa vitamin dan mineral. Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber nutrisi yang cukup lengkap. Semakin gelap dan berwarna-warni, umumnya kandungan nutrisinya semakin banyak.<br /><br /><strong>7. Berolahraga</strong><br />Tak sekedar membuat tubuh merasa segar bugar, berbagai penelitian telah membuktikan secara ilmiah bahwa olahraga seringan apapun asalkan dilakukan secara rutin dapat memperbaiki sistem imun. Belum diketahui pasti bagaimana mekanismenya, namun diduga olahraga secara rutin mencegah terjadinya inflamasi molekul dalam sel yang menyebabkan rusaknya sistem imun.<br /><br /><strong>8. Jauhi orang sakit</strong><br />Ini adalah tips paling sederhana yang tidak butuh banyak penjelasan. Sebagian besar virus flu menular melalui kontak langsung dari orang ke orang sehingga cukup masuk akal jika menghindari orang sakit flu dapat mencegah penularannya. Jika mendengar ada rekan kerja pilek atau bersin-bersin, kembalilah segera ke meja kerja dan bersihkan tangan sesering mungkin.<br /><br /><strong>9. Jangan sembarangan menyentuh muka</strong><br />Muka atau wajah mempunyai begitu banyak pintu masuk bagi kuman penyakit. Tidak hanya melalui hidung atau mulut, kuman bahkan bisa masuk melalui celah-celah yang tak terduga misalnya mata. Untuk mengurangi risiko masuknya kuman, jangan menjilat tangan maupun memakainyanya untuk menggosok hidung dan mata sekalipun gatal.<br /><br /><strong>10. Jaga kebersihan tangan</strong><br />Anjuran untuk mencuci tangan bisa ditemui di mana saja, karena memang efektif menekan risiko penularan penyakit. Kuman ada di mana-mana, dan terbawa ketika tangan menyentuh sesuatu. Karena itu sebelum menyentuh wajah dan memberi kesempatan kepada para kuman untuk berpesta, cucilah tangan dengan sabun atau minimal air yang mengalir.<br /><br /><i>Sumber: detikHealth</i></span>

10 Cara Sederhana Hindari Sakit

Jakarta, Cuaca ekstrem dan tidak menentu seperti sekarang ini bisa membuat sistem pertahanan tubuh melemah. Dengan menjaga kebersihan, olahr...

read more

Migrain Ternyata Penyakit Saraf Turunan

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5P7B3_So_KzjUK4X7S0LavRB5PU2vE6LGW__Myys0fOJeTw-IZwP8f1ImyxHgEmYlBMajICmIGYZvXfPj-1zONt_-uZcO-_TbD9ZsHJp7qHw2ujW8mXHHvZNsSsiSQO_XriIA0zYNZfs/s1600/migrain-(howstuffworks)-dlm.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471010902669812578" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5P7B3_So_KzjUK4X7S0LavRB5PU2vE6LGW__Myys0fOJeTw-IZwP8f1ImyxHgEmYlBMajICmIGYZvXfPj-1zONt_-uZcO-_TbD9ZsHJp7qHw2ujW8mXHHvZNsSsiSQO_XriIA0zYNZfs/s200/migrain-(howstuffworks)-dlm.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 200px;" /></a>Cambridge, Orang pertama kali mengenal migrain sejak masa 1500 sebelum masehi (SM). Sakit kepala sebelah ini umum dialami, tapi hanya sedikit yang memahaminya. Dan ternyata migrain adalah penyakit yang dibawa sejak lahir dan diturunkan dari orangtua.<br /><br />Meskipun migrain tidak mengancam nyawa, tapi sakit kepala sebelah ini adalah penyakit yang tergolong parah dan banyak orang yang tidak mengetahuinya.<br /><br />"Pada kenyataannya migrain adalah penyakit saraf kompleks yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan disertai dengan gejala fisik dan emosional," ujar Dr Carolyn Bernstein, ahli neurologi dari Cambridge Health Alliance-Cambridge Campus, seperti dilansir dari Dailymail, Jumat (14/5/2010).<br /><span class="fullpost"><br />Dr Bernstein sendiri tertarik mengambil spesialisasi neurologi karena ia juga sering mengalami migrain sejak usia 20 tahun. Menurutnya, belum banyak orang yang tahu tentang penyebab penyakit migrain dan bagaimana mengatasinya. Sehingga spesialisasi ini cukup menarik baginya.<br /><br />Dan dalam bukunya yang berjudul 'The Migraine Brain', Dr Bernstein menjelaskan bahwa migrain disebabkan karena adanya ketidaknormalan otak.<br /><br />Migrain bukan merupakan hasil dari masalah kejiwaan atau tanda hipokondria (fobia kesehatan atau khawatir yang berlebihan dengan penyakit serius), maupun kesalahan penderita.<br /><br />Migrain adalah gangguan saraf kronis yang dibawa sejak lahir, dan dalam banyak kasus merupakan penyakit yang diturunkan dari kedua orang tua.<br /><br />Migrain diturunkan dari ibu<br /><br />Yang mengejutkan adalah 1 dari 5 wanita dan 1 dari 20 pria di Inggris telah menderita migrain. Migrain adalah penyebab utama kecacatan kesembilan di dunia, dan lebih umum ketimbang diabetes atau asma.<br /><br />Penelitian menunjukkan bahwa antara 70 hingga 80 persen menderita migrain memiliki riwayat keluarga juga menderita migrain, terutama dari faktor ibu.<br /><br />Karena penyakit ini disebabkan oleh kondisi genetik, maka tidak ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakit ini. Obat yang ada hanya bisa mengurangi dan meminimalkan gejala yang ditimbulkan.<br /><br />Menurut Dr Bernstein, tidak ada orang yang memiliki pengalaman atau sejarah migrain yang sama persis. Inilah yang menyebabkan sangat sulit untuk membandingkan pemicu migrain yang dialami seseorang dengan yang lainnya.<br /><br />Ada mitos yang menyebutkan bahwa penderita migrain harus menghindari cokelat dan makanan dengan MSG. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Untuk beberapa orang mungkin jenis makanan ini bisa menjadi pemicu migrain, tapi hal ini tidak berlaku bagi semua orang yang menderita migrain.<br /><br />Setiap orang memiliki pemicu yang berbeda. Pemicu migrain bisa saja dari anggur merah, perubahan cuaca, kurang tidur atau bau parfum yang menyengat.<br /><br />Pemicu tersebut tidak hanya mengganggu otak, tapi juga mengacaukan pekerjaan, karena pemicu menghasilkan reaksi rantai biokimia yang dapat menyebabkan sejumlah gejala.<br /><br />Tidak seperti sakit kepala biasa, migrain juga melibatkan pengalaman yang sama sekali berbeda dan hampir selalu menyertakan beberapa reaksi dan gejala fisik.<br /><br />85 persen pasien migrain mengalami kepala berdenyut terus-menerus, rasa nyeri yang dirasakan dengan setiap detakan jantung, seperti pisau yang menikam berulang-ulang di kepala.<br /><br />Selama bertahun-tahun, dokter mengira bahwa migrain disebabkan oleh vasodilatasi, yaitu pembuluh darah di otak melebar dan menekan struktur yang peka terhadap rasa sakit.<br /><br />Memang benar, untuk banyak penderita migrain, sakit kepala adalah salah satu gejala yang menyertai migrain. Tapi migrain sendiri hampir tidak pernah hanya merupakan nyeri di kepala, ada gejala-gejala lain yang menyertainya.<br /><br />Gejala migrain seperti mual dan muntah, kepekaan terhadap cahaya atau suara, mati rasa atau sensasi aneh di kulit, perubahan penglihatan, rasa lapar, bicara melantur, mata merah dan menangis berlebihan. Gejala-gejala ini sangat beragam dan kompleks.<br /><br /><i>Sumber: detikHealth</i></span>

Migrain Ternyata Penyakit Saraf Turunan

Cambridge, Orang pertama kali mengenal migrain sejak masa 1500 sebelum masehi (SM). Sakit kepala sebelah ini umum dialami, tapi hanya sediki...

read more